Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Pertempuran Laut Aru | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Operasi Trikora | |||||||
![]() RI Matjan Tutul (650) | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
![]() |
![]() | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Komodor Yos Sudarso † Kolonel Sudomo (POW) Kapten Wiratno † Kapten Tjiptadi † Kapten Memet Sastrawiria † | tidak diketahui | ||||||
Kekuatan | |||||||
RI Matjan Tutul (Tenggelam) RI Matjan Kumbang(Rusak) RI Harimau(Rusak) |
Hr. Ms. Evertsen Hr. Ms. Kortenaer Hr. Ms. Utrecht didukung P-2 Neptune dan jenis Fairey Firefly | ||||||
Korban | |||||||
Komodor Yos Sudarso Kapten Wiratno (Kapten kapal RI Matjan Tutul) Kapten Memet Sastrawiria (Ajudan Komodor Yos Sudarso) Kapten Tjiptadi 21 orang tenggelam 53 orang ditahan Belanda Total 39 orang tewas | - |
Pertempuran Laut Aru adalah suatu pertempuran yang terjadi di Laut Arafura, Maluku, pada tanggal 15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis destroyer, pesawat jenis Neptune dan Firefly milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI Matjan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi 04,49° LS dan 135,02° BT. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "Kobarkan semangat pertempuran".
Armada Indonesia di bawah pimpinan Komodor Yos Sudarso, yang saat itu berada di KRI Macan Tutul, berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul. KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tetapi kedua kapal lainnya berhasil selamat.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search